Sabtu, 31 Januari 2015

Spot Mancing Waduk Bade Boyolali

Secara pribadi Saya memiliki kenangan tersendiri dengan waduk Bade, untuk pertama kali Saya memiliki hobi memancing dengan taraf "Gila" hampir bisa dipastikan dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali mancing di sana. Semua pemancing tentu sepakat mancing adalah "candu", di waduk Bade inilah untuk pertama kali Saya bisa merasakan sensasi memancing yang membuat ketagihan hingga sekarang.

Mancing bagi Saya bukan hal yang baru, waktu masih duduk dibangku SD hingga menginjak SMP mancing adalah bobi yang sudah biasa saya lakukan terutama pada hari libur. Saat bulan puasa intensitas memancing biasanya lebih sering bila dibandingkan dengan hari-hari biasa untuk mengisi waktu menunggu buka puasa. Biasanya lokasi mancing hanya di sungai tidak jauh dari tempat tinggal saya di Salatiga, jenis ikan yang didapat umumnya sama dengan sungai kecil di desa desa lainnya di jawa; ikan putihan atau yang di jawa lebih dikenal dengan ikan Wader atau Keprek atau Cethol, ikan Lele, Tawes, Udang hingga Gabus Kecil.

Waduk Bade dari spot Bendungan

Bila dibandingkan dengan mancing di sungai, mancing di waduk Bade tentu saja berbeda dari jenis ikan terutama ukuran dan sensasi mancing yang dirasakan, mancing di waduk Bade juga sekaligus untuk refreshing setelah enam hari menjalani kuliah di kota Semarang. 

Dari tempat tinggal saya di Salatiga waduk Bade berjarak kurang lebih 30 KM, lokasi waduk berada di desa kecamatan Klego yang masuk wilayah Kab. Boyolali sekitar 5 Km dari Karang gedhe. Bila dibandingkan dengan Kota Boyolali jarak antara waduk Bade dengan tempat tinggal saya relatif lebih dekat karena waduk ini berada di perbatasan utara dengan Kab, Semarang. Jarak waduk Bade dengan kota Boyolali sejauh hampir 50 KM.

Jarak waduk Bade dari kota Salatiga

Jarak waduk Bade dari kota Boyolali

Jenis ikan yang ada diwaduk Bade hampir sama dengan waduk lainnya di Jawa, yang utama atau menjadi buruan para pemancing adalah ikan Munjair / Nila, ikan Kutuk, ikan karper. Khusus di waduk Bade memang jarang ditemui ikan predator seperti bawal.

Perahu Sewa di waduk Bade

Untuk Spot mancing diwaduk Bade ada 3 titik, namun pada tulisan ini akan saya bahas dua saja yang nerupakan titik spot favorit para pemancing. Spot pertama ada di Bendungan, sementara untuk yang kedua sebelum bendungan. Untuk memancing di Bade sudah disediakan perahu dengan perlengkapan yang memadahi sehingga terhindar darti terik panas dan hujan. Untuk kedua sport mancing ikan diwaduk Bade akan saya bahas pada artikel berikutnya.

Cacing Khusus Umpan Mancing Ikan Tawar

Mancing dengan umpan cacing sudah sangat umum dilakukan karena selain mudah untuk mendapatkannya cacing juga lebih awet dan tidak ribet bila dibandingkan dengan umpan lain semisal lumut. Jenis umpan hidup ini memang disukai hampir semua jenis ikan cocok untuk mancing diberbagai tempat seperti di waduk, sungai, atau untuk mancing di sawah (mancing belut). Jenis umpan lumut memang jarang di gunakan di rawa karena karakteristik atau cara mancing dengan umpan cacing ummnya dilakukan dengan teknik dasar, cacing diletakkan di dasar tanah. Seperti kita ketahui rawa meiliki karakter dasar tanah yang tidak rata sehingga dengan umpan cacing kemungkian besar pancing akan nyangkut di tumbuhan atau sampah di dasar rawa.

Ada berbagai jenis cacing yang digunakan untuk umpan mancing ikan, karakteristik cacing ini akan menentukan jenis ikan yang akan kita pancing, serta lokasi tempat memancing. Berbagai jenis cacing dapat dibagi dalam tiga kategori.

Cacing Tanah Merah Besar
Jenis Cacing ini umumnya memiliki ukuran yang cukup besar, untuk memudahkan memahami jenis cacing ini umumnya digunakan untuk obat penyakit Tipus. Jenis cacing ini cocok untuk mancing ikan Gabus atau istilah di jawa sering disebut ikan Kutuk karena ukurannya yang relatif besar. Teknik mancing ikan gabus dengan cacing ini dengan menggunakan joran terbuat dari bambu, dengan jumlah 20 - 50 joran kemudian ditancapkan di pinggir waduk dengan kedalaman air setinggi mata kaki orang dewasa. Teknik ini hanya bisa dilakukan pada malam hari dimana biasanya jenis ikan Gabus sering mencari ikan. Jika Anda ingin mencoba teknik mancing ini bisa dipraktekkan di waduk kedung ombo atau waduk lainya yang memiliki karakter dataran tidak terlalu menjorok. 


Cacing Tanah Merah Kecil
Jenis cacing ini umumnya banyak dijual di toko pertanian atau toko burung yang menjual aneka makanan burung, umumnya cacing ini memang diperuntukkan untuk pakan burung. Jenis cacing ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan cacng merah lainnya jadi cocok untuk mancing Munjair, Nila atau jenis lain dengan ukuran mata pancing 6 atau 7. Sifat dari cacing ini sering bergerak tidak beraturan dan susah untuk di kaitkan ke mata pancing agak sedikit berbeda bila dibandingkan dengan cacing tanah lainnya. 

Cacing Putih
Jenis cacing yang ketiga ini mirip dengan cacing yang hidup disawah atau dalam istilah bahas jawa sering disebut Lor, dari segi ukuran cacing ini memiliki ukuran kecil seukuran cacing tanah merah kecil hingga yang terbesar bisa seukuran cacing tanah merah besar, meskipun warna cacing ini hampir sama dengan cacing merah pada umumnya namun orang lebih sering memanggil dengan istilah cacing putih karena warna dari cacing ini sedikit keputih-putihan. 

Cacing putih relatif ulet bila dibandingkan dengan cacing merah kecil dan lebih tahan lama seperti cacing merah besar, karena ukuran pada umumnya relatif sedang cacing ini cocok digunakan untuk mancing ikan Nila atau Munjair terutama di waduk. Jenis ikan ini biasanya bisa diperoleh di pinggiran sawah namun yang memilki tanah tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Jika Anda diperkotaan cacing ini bisa di dapatkan disekitar tempat sampah. 

Umpan Lumut Untuk Mancing Jenis Ikan Munjair

Sudah umum diketahui oleh para pemancing terutama spot ikan air tawar seperti waduk, rawa jenis umpan lumut sangat cocok untuk memancing jenis ikan Nila atau Munjair. Tidak hanya jenis ikan Munjair untuk jenis ikan lain seperti ikan Putihan juga bisa namun tidak sebagus ikan Munjair.

Bila Anda pernah mencoba spot mancing di Rawa pening, sudah umum diketahui bahwa jenis umpan yang digunakan disana hanya lumut dengan metode memancing dengan pelampung. Meskipun jenis ikan di Rawa pening cukup bervariasi namun kebanyakan pemancing lebih menyukai ikan Munjair. Untuk Anda yang terbiasa memancing dengan umpan mainan bisa mencoba teknik casting untuk mendapatkan jenis ikan Gabus.

Lumut yang di gunakan untuk memancing secara umum ada dua jenis, secara penampilan fisik, warna, ukuran hampir sama, namun yang membedakan hanya dari tekstur nya saja. Ada dua jenis tekstur yaitu halus dan kasar, biasanya dua jenis lumut ini jika di pegang strukturnya halus untuk jenis lumut halus, sementara jenis lumut kasar tekstur nya lebih kasar. 

Jenis lumut kasar menjadi favorit para pemancing kenapa demikian karena struktur yang keras sehingga lumut ini tidak mudah mati, sementara untuk lumut halus jika proses perlakukan sebelum digunakan benar tidak cepat mati. Umumnya lumut cenderung cepat busuk atau mati dikarenakan adanya kotoran atau beberapa lembar lumut dalam kondisi mati namun tidak segera dihilangkan akibatnya kumpulan yang lainnya tertular menjadi mati atau busuk.


Untuk mendapatkan jenis lumut halus realtif lebih mudah, cari disawah atau sumber mati air dimana air selalu dalam kondisi stabil, sebagai contohnya bisa lihat di kolam sumber mata air dibawah ini.


Sementara untuk lumut kasar bisa didapatkan di sumber air atau sungai dimana air mengalir sepanjang tahun, biasanya di bawah bendungan sungai. Untuk mengumpulkan lumut gunakan serok atau dengan batang kayu yang diputar-putar.

Untuk cara menggunakan lumut sebagai umpan ikan Munjair atau Nila, silahkan lihat video dibawah ini :


Jumat, 30 Januari 2015

Spot Mancing Dermaga Waduk Jatibarang

Pengalaman tiga kali mancing di waduk Jatibarang belum membuahkan hasil yang cukup mengembirakan, jenis ikan yang didapat belum sesuai dengan kriteria, berbagai jenis umpan sudah di coba mulai dari lumut, cacing, udang namun ikan hasil pancingan tetap masih kecil-kecil belum ada yang diatas 5 nyari. Fenomena ini juag dialami oleh sebagian besar pemancing di spot mancing seputar dermaga atau dekat dengan bendungan.

Diantara beberapa pemancing dengan spot berbeda dengan lokasi agak keatas, menjauh dari bendungan atau Goa Kreo memperoleh ikan yang jauh berbeda, munjair ukuran diata 5 nyari berhasil diangkat dengan jumlah lumayan artinya setiap pemancing bisa mendapatkan 5 - 10 ekor ikan ukuran diatas 5 nyari, dari hasil informasi jenis umpan yang digunakan adalah cacing putih atau cacing lempung dengan metode memancing menjeburkan badan setengah badan. 

Memancing sekalipun hoby saya tidak terbiasa dengan teknik menjeburkan badan dipinggir spot mancing setengah badan walaupun sebetulnya pernah mencoba teknik itu waktu mancing di waduk Gajah Mungkur dan hasilnya memang sangat memuaskan, jenis ikan relatif lebih besar dan dalam waktu 4 jam saja bisa mendapat ikan lebih dari 1 kg.

Untuk Anda warga Semarang yang ingin berekreasi dengan memancing santai bersama keluarga bisa mencoba spot dermaga. Bila dibandingkan dengan spot lain dermaga lebih mudah akses jalannya dan lokasi parkir kendaraan juga relatif dekat atau alternatif bisa di titipkan ke pos satpam di pintu masuk waduk Jatibarang. 

Pintu gerbang waduk Jatibarang

Untuk menuju lokasi dari pintu gerbang masuk waduk Jatibarang dari jalan raya, masuk menuju waduk sampai dipintu gerbang kedua menuju lokasi bendungan, dari pintu gerbang kedua ambil kiri, sekitar 20 M lokasi spot dermaga sudah kelihatan, Spot mancing didermaga menjadi tempat favorit para warga sekitar waduk jatibarang untuk memancing jadi Anda harus berangkat lebih pagi untuk mendapat tempat.

Untuk Spot lain yang menjanjikan akan saya posting pada artikel berikutnya, tentu dengan hasil ikan yang sesuai dengan harapan. Salam Strike.

Jumat, 02 Januari 2015

Trik Mancing Ikan Nila di Waduk Jatibarang Semarang

Sejak di resmikan 5 Mei 2014 waduk Jatibarang kini menjadi obyek wisata sekaligus tempat memancing bagi warga kota Semarang dan kota-kota di sekitar Semarang. Lokasi waduk yang berada di komplek wisata goa Kreo menjadikan waduk ini menjadi cepat populer. Tidak salah jika waduk Jatibarang bisa menjadi alternatif wisata alam untuk Anda yang akan berkunjung ke kota Semarang.

Lokasi bendungan waduk dengan luas daerah tangkapan 54 kilometer persegi, luas genangan 184 hektare, muka air maksimum 155,30 meter ini berada di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Waduk dengan struktur tanah perbukitan pada awalnya adalah aliran sungai besar yang mengairi persawahan di kana dan kiri aliran sungai. 

Aliran sungai besar sebelum berubah fungsi menjadi waduk Jatibarang

 Struktur Tanah Perbukitan di Waduk Jatibarang.

Jika melihat struktur tanah perbukitan di Waduk Jatibarang yang berarti berupa cekungan dengan dasar waduk adalah tanah lapang atau sawah maka teknik mancing lempar ke dasar waduk dapat dilakukan namun cara ini membutuhkan dasar yang bebas dari tumbuhan penghalang agar senar tidak menyangkut di tumbuhan. Untuk dapat melakukan teknik mancing lempar ke dasar waduk tentunya perlu waktu 2-3 tahun lagi di karenakan saat ini jenis tumbuhan ilalang yang ada di dasar waduk belum mati sepenuhnya sehingga bisa menjadi penghalang senar.

Untuk teknik macing yang umum dan sudah biasa di terapkan di waduk atau rawa adalah teknik mancing dengan pelampung dengan umpan Lumut. Untuk teknik ini bisa di terapkan di waduk Jatibarang namun Anda harus mencari spot di pinggir waduk dengan kedalaman berkisar antara 3 - 5 meter, lokasi yang cocok untuk spot ini bisa di cek disini. Jenis ikan yang diperoleh dengan teknik ini adalah ikan Nila, untuk varisi jenis ikan lain seperti ikan Putihan Anda bisa mencoba dengan teknik yang sama namun gunakan umpan jenis lain seperti pelet atau Laron.

Jika Anda terbiasa dengan tekik casting cara ini juga cocok sekali di terapkan di waduk Jatibarang, lokasi spot yang bersemak semak pada pinggiran waduk serta masih sedikitnya penduduk sekitar waduk yang memanfaatkan waduk untuk menebar jala ikan sehingga sama sekali tidak ada gangguan. Untuk jenis custing ini ikan yang akan di peroleh adalah Kutuk, bawal dan Lele.